Wali Kota Semarang Lakukan Peletakan Batu Pertama Gudang Koperasi Merah Putih
Table of content:
Pemerintah Kota Semarang menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan koperasi. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini terlihat dalam peletakan batu pertama pembangunan Gudang Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang dilakukan di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, baru-baru ini.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, turut menghadiri dan memimpin acara groundbreaking ini. Rencana pembangunan gudang KDKMP menjadi bagian dari program nasional yang diinisiasi untuk memperkuat ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.
“Melalui kegiatan peletakan batu pertama ini, kita mengambil langkah strategis untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan serta menggerakkan potensi lokal di Kota Semarang,” kata Agustina. Ia menjelaskan bahwa keberadaan gudang ini akan berfungsi sebagai pusat logistik dan penyangga distribusi pangan penting bagi masyarakat.
Pembangunan dimulai di satu titik ini diharapkan selesai pada Januari 2026 dan dilanjutkan di titik-titik lainnya. Koperasi Kelurahan Sampangan akan mengelola gudang, menerapkan sistem sewa, dan layanan logistik untuk meningkatkan efisiensi distribusi.
Agustina menambahkan bahwa berbagai koperasi di Kota Semarang telah mendapatkan modal untuk operasional, mencatat total modal Rp448 juta dan lebih dari 4.500 anggota aktif. Pembangunan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di setiap kelurahan.
Inisiatif Koperasi untuk Penguatan Ekonomi Daerah di Semarang
Pendirian Gudang Koperasi merupakan bagian dari upaya Pemkot untuk membangun ekosistem koperasi yang berdaya saing. Melalui program ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan akses yang lebih baik terhadap sumber daya ekonomi yang ada.
Salah satu koperasi yang sudah beroperasi, terletak di Kelurahan Gedawang. Koperasi ini telah menerima banyak apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
Agustina berharap pengalaman sukses dari KKMP Gedawang dapat menginspirasi kelurahan lain untuk mengimplementasikan model serupa. Dengan berbagi pengalaman dan strategi, diharapkan semua koperasi bisa berinovasi dalam melakukan usaha mereka.
Lebih jauh lagi, Pemkot memberikan dukungan berupa pelatihan kepada anggota koperasi agar dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan di bidang manajemen dan operasi bisnis. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan program koperasi di masa depan.
Sarana pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing koperasi lokal. Dengan demikian, mereka tidak hanya beroperasi sebagai penyedia barang, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Kepemimpinan dan Dukungan Terhadap Program Koperasi
Dandim 0733/KS, Letkol Inf Priyo Handoyo, juga ikut berpartisipasi dengan memastikan pembangunan gudang koperasi bisa terlaksana sesuai rencana. Ia menegaskan bahwa koperasi diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat desa.
Bangunan koperasi dirancang dengan ukuran yang luas, memungkinkan untuk aktivitas yang lebih beragam dan efisien. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, militer, dan masyarakat, diharapkan setiap langkah pembangunan bisa mendapatkan hasil optimal.
Pemkot Semarang juga berupaya menjalin kerjasama dengan mitra strategis dalam mengembangkan koperasi. Hal ini dilakukan agar pemanfaatan sumber daya bisa dilakukan secara maksimal, serta meningkatkan daya tarik investasi di kawasan tersebut.
Pemkot akan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat agar lebih banyak yang berpartisipasi dalam koperasi. Melalui dukungan ini, diharapkan kepedulian dan semangat gotong royong akan semakin menguat dengan adanya koperasi yang progresif.
Program ini juga diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola potensi lokal dengan cara yang berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, setiap daerah dapat memaksimalkan segala sumber daya yang ada untuk kemajuan bersama.
Target dan Harapan Pembangunan Koperasi di Semarang
Pembangunan gudang Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih menjadi langkah konkret untuk mencapai kemandirian ekonomi di tingkat kelurahan. Dengan target penyelesaian yang jelas, Pemkot menegaskan komitmennya untuk mengawal setiap tahapan pembangunan.
Komitmen ini juga tercermin dalam upaya untuk menggalang dana dari pusat dan dukungan dari pelaku usaha dalam bentukan kolaborasi yang lebih luas. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi masyarakat dan meningkatan ketahanan pangan wilayah.
Pemkot telah merumuskan sejumlah program agar koperasi tidak hanya berfokus pada usaha tradisional saja, tetapi juga memanfaatkan potensi pariwisata sebagai peluang bisnis. Misalnya, melalui pengembangan usaha yang berkaitan dengan sektor pariwisata dan kebudayaan.
Dengan beragam opsi usaha, masyarakat bisa lebih kreatif dalam menemukan sumber pendapatan tambahan. Koperasi dapat berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul, berbagi informasi, hingga mendukung usaha satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan ekonomi sosiokultural.
Secara keseluruhan, inisiatif pembangunan koperasi di Kota Semarang diharapkan menjadi model bagi daerah lain. Melalui kerjasama semua elemen masyarakat, ekonomi kerakyatan yang kuat dapat diwujudkan sebagai dasar untuk kemajuan yang berkelanjutan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now










