BNPB TNI Polri Bekerja 20 Jam Sehari Memulihkan Wilayah Bencana Sumatra
Table of content:
Pascabencana yang melanda beberapa daerah di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya untuk mempercepat proses pemulihan. Upaya ini melibatkan pengerahan personel dan peralatan yang maksimal agar dampak bencana dapat segera diatasi dan kehidupan masyarakat dapat pulih kembali.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa pembersihan wilayah yang terdampak masih terus dilakukan, termasuk di daerah Aceh Tamiang. Ini merupakan langkah mendasar dalam proses pemulihan agar masyarakat dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka.
Menghadapi situasi darurat ini, intensitas kerja petugas di lapangan sangat tinggi, dengan para petugas bahkan bekerja hingga 20 jam per hari di beberapa titik. Hal ini menunjukkan komitmen untuk mempercepat pemulihan, terutama di area yang paling parah terdampak.
Keberlanjutan Pemulihan di Aceh Tamiang dan Wilayah Lainnya
Selain fokus pada Aceh Tamiang, BNPB juga memperkuat upaya pemulihan di daerah-daerah lain yang banyak dihuni pengungsi, seperti Aceh Utara dan Aceh Timur. Penambahan tenda pengungsian serta pembersihan infrastruktur menjadi prioritas dalam fase ini.
Berbagai langkah diambil untuk meningkatkan kualitas hidup para pengungsi, yang saat ini masih membutuhkan perhatian khusus. BNPB berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan setiap pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar mereka dengan memadai.
Akses darat juga menjadi perhatian penting dalam pemulihan ini. Sejumlah jembatan yang menghubungkan berbagai wilayah di Aceh, seperti Bireuen dengan Bener Meriah, sudah mulai berfungsi kembali. Ini sangat penting untuk menghubungkan daerah yang terdampak bencana dengan pasokan logistik yang diperlukan segera.
Strategi dan Fokus dalam Pemulihan Akses Darat
Dengan pemulihan akses yang mendesak, BNPB telah mempercepat upaya untuk menyelesaikan jalur darat di Aceh. Beberapa ruas jalan sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, meskipun akses untuk kendaraan roda empat masih terbatas di beberapa area. Upaya ini terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat.
Abdul Muhari menyatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya agar berbagai ruas jalan dapat dilalui sebelum akhir bulan Desember. Hal ini merupakan langkah kunci dalam memastikan kelancaran arus logistik dan mobilitas masyarakat pascabencana.
Pembangunan jalur alternatif lintas barat dari Nagan Raya ke Aceh Tengah juga sedang dikejar progresnya. Salah satu pencapaian terkini adalah Jembatan Kureng Betong yang sudah mencapai 70 persen penyelesaian, diharapkan dapat segera diselesaikan untuk memperlancar akses menuju daerah-daerah yang membutuhkan dukungan.
Pentingnya Pembukaan Akses Jalan untuk Pemulihan yang Efektif
BNPB menekankan bahwa pembukaan akses jalan secara bertahap akan menjadi kunci dalam memastikan aliran barang, orang, dan logistik kembali berjalan lancar. Setelah akses terbuka, diharapkan pemulihan kegiatan ekonomi dapat berlangsung cepat dan berarti bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Untuk mewujudkan hal itu, semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, diimbau untuk berkolaborasi dalam membangun kembali infrastruktur yang rusak. Kerjasama ini akan semakin mempercepat proses pemulihan dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana.
Setiap langkah kecil yang dilakukan, baik oleh BNPB maupun relawan, memiliki dampak yang signifikan dalam memulihkan kondisi masyarakat yang terpapar bencana. Harapannya, dengan kehadiran kembali akses yang layak, kehidupan masyarakat di daerah yang terdampak bisa berangsur normal secepatnya.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







