Bos Handal Sebut BYD Kunjungi Pabrik
Table of content:
Produsen mobil, Handal Indonesia Motor, tengah menarik perhatian publik setelah dikabarkan melakukan diskusi dengan BYD, raksasa mobil listrik asal Tiongkok. Pertemuan tersebut diyakini berkaitan dengan rencana potensial produksi kendaraan, namun rincian lebih lanjut masih menjadi misteri.
Menurut keterangan Jongkie D Sugiarto, Wakil Komisaris Utama dari HIM, perwakilan BYD datang untuk membahas berbagai hal, meskipun tidak secara spesifik berbicara tentang kerja sama perakitan. Ini menunjukkan adanya ketertarikan antara kedua perusahaan dalam mengeksplorasi peluang di industri otomotif.
“Dia (pengunjung dari BYD) sempat datang ke kantor kami untuk berbincang,” ungkap Jongkie saat ditanya mengenai pertemuan tersebut. Keduanya meninjau fasilitas produksi yang dimiliki HIM, meskipun tidak membahas kerjasama secara mendalam.
Pertumbuhan Mobil Listrik di Indonesia dan Pembangunan Pabrik
Seiring dengan komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik, HIM telah melirik untuk memperluas operasional mereka. Mereka sebelumnya dikenal sebagai perakit mobil Hyundai, tetapi bertransformasi di tahun 2020 untuk menerima perakitan berbagai merek mobil lainnya.
HIM saat ini telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemain di pasar otomotif, termasuk Chery, Jetour, Xpeng, Neta, dan BAIC. Transformasi ini menunjukkan langkah strategis HIM untuk beradaptasi dengan tren global kendaraan listrik yang kian menguat.
Kehadiran BYD di Indonesia juga menjadi sorotan karena mereka berencana mendirikan pabrik dengan kapasitas 150 ribu unit per tahun. Total investasi yang dikeluarkan mencapai Rp11,2 triliun, dengan perkembangan proyek yang dilaporkan telah mencapai 45 persen pada Mei lalu.
Isu dan Tantangan dalam Pembangunan Pabrik
Meskipun langkah ini terbilang ambisius, jalan untuk mendirikan pabrik tidaklah mulus. Munculnya berbagai isu, seperti bentrok dengan organisasi masyarakat setempat dan masalah terkait izin pembangunannya, menghambat progreso.
Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai lokasi pabrik yang diduga berdiri di lahan pertanian. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang dampak sosial dan lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh proyek tersebut.
BYD juga perlu mengejar target agar pabrik dapat beroperasi tahun depan, sehingga produksi kendaraan dapat dilakukan di dalam negeri tanpa ada sanksi dari pemerintah. Tekanan waktu ini memperkuat urgensi untuk menyelesaikan semua birokrasi yang diperlukan.
Strategi dan Regulasi bagi Produsen Mobil Listrik
Walau BYD akan mulai menjual mobil di Indonesia sekitar pertengahan tahun 2024, mereka sudah mengorbit sebagai salah satu merek paling diminati dalam segmen mobil listrik. Ini menunjukkan bahwa meskipun baru memasuki pasar, BYD telah meraih pangsa pasar yang signifikan.
Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan insentif yang menguntungkan bagi produsen mobil listrik, termasuk BYD. Mereka diizinkan untuk mengimpor mobil listrik lengkap tanpa dikenakan bea masuk, serta menikmati tarif PPnBM 0 persen hingga akhir tahun 2025.
Namun, mulai dari awal 2026 sampai akhir 2027, BYD diharuskan memproduksi mobil listrik dalam jumlah yang sama dengan yang mereka impor. Kegagalan untuk memenuhi kuota ini dapat menyebabkan penalti yang signifikan bagi perusahaan, termasuk kehilangan jaminan keuangan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







