Bisnis Helm Motor Murah, Dibeli Agar Tidak Ditilang Polisi

Table of content:
Industri helm di Indonesia saat ini mengalami tantangan yang signifikan. Menurut pengakuan salah satu produsen helm terkemuka, perekonomian yang goyah berdampak besar terhadap penjualan mereka. Daya beli masyarakat yang menurun menjadi faktor utama mengapa bisnis ini tidak berkembang seperti sebelumnya.
Konsumen saat ini tidak lagi membeli helm karena perlunya keamanan saat berkendara, melainkan lebih karena kewajiban untuk memenuhi aturan berlalu lintas. Kebutuhan akan helm kian minim, dengan pembelian yang cenderung berfokus pada produk dengan harga lebih terjangkau.
Penyebab Penurunan Permintaan Helm di Pasaran
PT Jaya Plastik Mandiri (JPX Industries), produsen helm, mengungkapkan penurunan tajam pada penjualan helm di segmen harga menengah. Model helm yang dipasarkan antara Rp400 ribu hingga Rp1 juta menjadi yang paling terpengaruh. Situasi ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih helm dengan harga lebih rendah.
Dalam pengamatan mereka, konsumen kini beralih ke helm dengan harga di bawah Rp400 ribu. Pilihan ini diambil bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan berkendara, tetapi juga untuk menghindari penilangan oleh petugas kepolisian di jalan raya.
Brand Manager JPX Industries, Salomon Manalu, menjelaskan bahwa banyak toko melaporkan pembelian helm kini hanya dilakukan untuk memenuhi syarat hukum. Dari riset yang mereka lakukan, segmen menengah justru menjadi yang paling merugi karena penurunan permintaan yang cukup signifikan.
Dampak Ekonomi terhadap Bisnis Helm
Menurut laporan keuangan JPX Industries, jumlah penjualan helm dalam satu tahun terakhir mencapai runtuh jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, mereka berhasil menjual sekitar 240 ribu helm, namun sepanjang tahun ini, penjualan helm diperkirakan hanya mencapai 180 ribu unit.
Saat ditanya mengenai penjualan helm di segmen atas, Salomon menegaskan bahwa helm dengan harga tinggi tetap memiliki daya tarik. Penjualan helm mahal masih stabil, sedangkan kelas menengah dan bawah mengalami kesulitan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan daya beli, segmen premium masih mampu bertahan. Keputusan perusahaan untuk merambah helm dengan rentang harga lebih rendah pun diambil sebagai respons terhadap situasi yang ada.
Tren Penjualan Motor dan Helm di Indonesia
Kendati penjualan helm yang menurun, industri sepeda motor di Indonesia justru menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada tahun ini, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan sebesar 6,4 hingga 6,7 juta unit, yang merupakan rekor baru pascapandemi. Data menunjukkan bahwa sampai bulan Agustus, penjualan motor sudah mencapai 4,26 juta unit.
Perbedaan ini menimbulkan pertanyaan mengenai perilaku konsumen dalam memilih produk keselamatan di jalan. Mengapa pembelian motor meningkat sementara helm justru menurun? Jawabannya mungkin terletak pada persepsi masyarakat terhadap helm sebagai suatu kebutuhan sekunder.
Tangapan ini mencerminkan bahwa meskipun ada permintaan yang tinggi terhadap kendaraan roda dua, hal tersebut tidak otomatis berdampak positif pada penjualan aksesoris keselamatan seperti helm. Ini menjadi tantangan besar bagi para produsen untuk mengedukasi konsumen tentang pentingnya penggunaan helm saat berkendara.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now