Pramono Meminta Agar Tiket Planetarium Sebagian Tidak Dijual Secara Online
Table of content:
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengambil langkah penting dalam pengelolaan tiket untuk Planetarium. Dia mengusulkan agar penjualan tiket tidak sepenuhnya dilakukan secara daring, demi memberi kesempatan kepada seluruh masyarakat menikmati atraksi edukatif tersebut.
Dalam kunjungannya pada Minggu, 28 Desember 2025, Pramono menemukan bahwa banyak masyarakat yang mengeluhkan tiket habis terjual hingga tahun 2026. Hal ini menciptakan ketidakpuasan, terutama bagi mereka yang belum memesan secara online dan berharap untuk menikmati pengalaman di Planetarium.
Pramono sangat menyadari pentingnya aksesibilitas dari tempat wisata tersebut. Dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari warga yang datang dari berbagai daerah, ia memutuskan agar penjualan tiket dibagi secara proporsional.
Pemanfaatan Sumber Daya Wisata yang Lebih Baik
Kebijakan baru mengenai penjualan tiket ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengalaman pengunjung di Planetarium. Dengan alokasi 50% tiket dijual secara langsung, diharapkan antrian akan lebih terkelola dan mengurangi kekecewaan di kalangan pengunjung.
Masyarakat dari luar Jakarta seperti Depok dan Tangerang juga antusias untuk berkunjung. Hal ini menunjukkan bahwa Planetarium bukan hanya menjadi daya tarik lokal, tetapi juga regional.
Dengan pendekatan ini, pengelolaan tiket dapat menciptakan keseimbangan antara pembelian online dan offline. Ini juga bisa menjadi model bagi pengelolaan tempat wisata lainnya di Indonesia.
Peran Pemerintah dalam Menyediakan Wahana Edukasi
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa fasilitas publik dapat diakses oleh semua kalangan. Dia menekankan bahwa pendidikan dan rekreasi harus berjalan seiring untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
Planetarium menawarkan pengalaman belajar yang unik dan mendidik, dan seharusnya tidak dikekang oleh kendala teknis dalam pemesanan. Penekanan pada aksesibilitas ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas umum yang berkualitas.
Selain itu, langkah ini juga membuka peluang baru bagi pengelola tempat wisata untuk meningkatkan daya tarik mereka. Dengan pelayanan yang baik, diharapkan kunjungan bisa meningkat secara signifikan.
Antusiasme Pengunjung dan Dampak Ekonomi
Banyak warga yang sudah melakukan perjalanan jauh untuk mengunjungi Planetarium, tetapi terhalang oleh kebijakan penjualan tiket yang tidak merata. Pramono mendengar langsung keluhan ini dan menganggapnya sebagai hal yang perlu segera diperbaiki untuk menciptakan pengalaman positif bagi pengunjung.
Dampak dari kebijakan ini dapat dirasakan tidak hanya secara langsung, tetapi juga meningkatkan ekonomi lokal. Saat lebih banyak orang berkumpul, berbagai usaha di sekitar lokasi wisata juga akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan kunjungan.
Kebijakan yang mengizinkan pembelian tiket secara langsung akan menarik lebih banyak wisatawan. Ini merupakan langkah strategis untuk mempromosikan sektor pariwisata dan perekonomian di Jakarta.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







