3 Berita Terbaru: Membatik Sebagai Terapi Pemulihan Mental untuk ODGJ
Table of content:
Kegiatan membatik yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk terapi mental bagi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tampak semakin menarik perhatian. Di Jember, Jawa Timur, Dinas Sosial menyulap sebuah lokasi menjadi tempat kreatif di mana belasan ODGJ berkesempatan untuk menyentuh kembali aspek budaya mereka melalui seni batik.
Pada tanggal 11 Oktober 2025, kegiatan ini berlangsung meriah dengan kehadiran mahasiswa yang mendampingi para ODGJ. Dengan kain mori yang sudah digambari dan beraneka warna pewarna batik, suasana menjadi penuh semangat dalam upaya pemulihan mental ini.
Lebih dari sekadar aktivitas seni, membatik telah menjadi lambang harapan dan keberanian bagi individu yang berjuang menghadapi tantangan mental. Ini bukan hanya tentang menciptakan karya, tetapi juga tentang membangun kembali jati diri mereka sebagai bagian dari budaya Indonesia.
Membangkitkan Budaya Melalui Terapi Seni dan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat merasakan kembali keindahan budaya lokal yang sering kali terlupakan. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan rasa percaya diri dan memfasilitasi interaksi sosial para ODGJ di tengah masyarakat.
Project Officer ALSA FH Unej, Alisa Dwi Endaryani, menekankan pentingnya kegiatan ini. “Dengan membatik, kami ingin mengingatkan para ODGJ tentang kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia,” ujarnya. Ini menunjukkan bahwa seni dapat menjadi alat penyembuhan yang efektif.
Selama proses membatik, para peserta tidak hanya belajar teknik, tetapi juga memahami sejarah dan filosofi di balik setiap motif yang mereka ciptakan. Setiap garis dan warna yang diterapkan pada kain mempunyai makna yang mendalam, memperkaya pengalaman batik mereka.
Dari pengalaman ini, diharapkan ODGJ dapat membawa kembali semangat positif dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kegiatan ini jelas sangat bermanfaat, tidak hanya untuk kesehatan mental tetapi juga untuk mengembalikan semangat kultural yang mungkin telah hilang.
Menandai Hari Kebudayaan yang Baru Pertama Kali Dirayakan
Sebagai catatan penting, tanggal 17 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kebudayaan Indonesia. Ini merupakan langkah monumental untuk merayakan keberagaman budaya yang ada di tanah air. Guna merayakannya, Kementerian Kebudayaan menggelar perayaan di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Perayaan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan melestarikan budaya di kalangan masyarakat. Tema yang diusung, “Merayakan Keberagaman,” mengingatkan kita bahwa Indonesia kaya akan berbagai tradisi dan budaya yang perlu dijaga.
Hari Kebudayaan diresmikan berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan. Penetapan tanggal ini juga bertepatan dengan lahirnya semboyan Bhineka Tunggal Ika, serta penandatanganan Peraturan Pemerintah tentang lambang negara, Garuda Pancasila, pada tahun 1951.
Perayaan ini melibatkan sejumlah kegiatan serta penghargaan bagi lembaga yang berkontribusi dalam pelestarian budaya. Dengan adanya perayaan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya budaya sebagai identitas bangsa.
Penghargaan untuk Lembaga yang Berkontribusi dalam Kebudayaan
Selain merayakan keberagaman, dalam acara tersebut, Menteri Kebudayaan memberikan penghargaan kepada tujuh lembaga. Lembaga-lembaga ini diakui sebagai pionir dalam menjaga dan mempromosikan kebudayaan Indonesia.
Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap upaya mereka dalam melestarikan nilai-nilai kultural yang sudah ada sejak lama. Hal ini juga menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain untuk terus berkontribusi dalam melestarikan budaya.
Kegiatan tersebut bukan hanya berfungsi sebagai pendorong motivasi, tetapi juga sebagai pengingat bagi generasi muda. Penting bagi mereka untuk menyadari tanggung jawab dalam menjaga warisan budaya demi keberlanjutan di masa mendatang.
Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan lembaga yang terlibat dapat terus berinovasi dan menciptakan program-program menarik yang dapat mengajak masyarakat untuk lebih mencintai budaya mereka sendiri. Budaya yang hidup akan membawa warna dan kehidupan dalam masyarakat.
Maskapai Terbaik Dinobatkan dalam Langganan Kelas Ekonomi Global
Dalam berita internasional, Cathay Pacific Airways baru saja menerima penghargaan sebagai maskapai dengan kelas ekonomi terbaik di dunia. Penghargaan ini didasarkan pada survei Skytrax World Airline Awards dan menilai berbagai aspek layanan, termasuk kenyamanan dan kualitas hiburan dalam pesawat.
Cathay Pacific menjadi salah satu contoh nyata bagaimana layanan berkualitas dapat menjadikan pengalaman perjalanan lebih menyenangkan. CEO maskapai, Ronald Lam, menjelaskan bahwa penghargaan ini menjadi gambaran komitmen mereka dalam meningkatkan pengalaman pelanggan.
Berbagai fasilitas yang ditawarkan dalam kelas ekonomi sangat mengesankan. Dari kursi yang nyaman hingga penyediaan makanan sekelas restoran Michelin, penumpang mendapatkan rasa nyaman yang jarang ditemui dalam penerbangan jarak jauh lainnya.
Inovasi dalam pelayanan juga terlihat pada penempatan media hiburan dan kenyamanan kursi. Di pesawat model terbaru, penumpang dapat menikmati berbagai fitur canggih yang membuat waktu dalam perjalanan terasa lebih singkat.
Dengan semua keunggulan tersebut, Cathay Pacific terus berusaha untuk menduduki posisi teratas dalam industri penerbangan global. Penghargaan ini tentu menjadi kebanggaan bagi mereka dan motivator untuk terus berinovasi lebih baik lagi di masa mendatang.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now









