Prediksi WHO 1,5 Miliar Orang Alami Peradangan Gusi dan 660 Juta Kehilangan Gigi 2050
Table of content:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa masalah kesehatan gusi, khususnya periodontitis, diperkirakan akan menjadi tantangan besar di seluruh dunia. Menjelang tahun 2050, sekitar 1,5 miliar orang di dunia diprediksi mengalami masalah ini, yang berpotensi mengakibatkan kehilangan gigi bagi sekitar 660 juta pengidapnya.
Menurut Dr. Ratu Mirah Afifah, seorang dokter gigi yang berbicara dalam acara Indonesia Hygiene Forum (IHF) di Jakarta, dampak dari periodontitis bukan hanya pada kesehatan mulut, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan umum dan produktivitas individu. Kesehatan gigi yang buruk bisa terkait erat dengan berbagai masalah kesehatan sistemik lainnya.
Menariknya, WHO mencatat bahwa Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Vietnam, merupakan wilayah dengan prevalensi periodontitis tertinggi. Dengan tambahan kasus mencapai sekitar 6,6 juta setiap tahunnya, masalah ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Luasan masalah ini terlihat jelas melalui hasil Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan. Dari 63,5 juta peserta, terbukti bahwa masalah gigi termasuk dalam lima besar hasil dari penanganan kesehatan gigi dan mulut tersebut.
Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Elvieda Sariwati, menyatakan bahwa satu dari dua peserta CKG menderita masalah gigi. Ia menekankan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan kunci kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat.
Prediksi WHO tentang Kesehatan Gusi di Masa Depan
WHO memproyeksikan dampak mengkhawatirkan dari periodontitis dibandingkan dengan penyakit lainnya. Dengan meningkatnya jumlah pria dan wanita yang berisiko tinggi, perhatian terhadap kesehatan gigi dan mulut semakin mendesak.
Dalam laporan tersebut, WHO menekankan bahwa pencegahan dan edukasi sangat penting untuk mengurangi prevalensi periodontitis. Masyarakat perlu diberikan informasi yang akurat agar bisa melakukan perawatan gigi dengan baik dan rutin.
Perawatan gusi yang baik tidak hanya harus dilakukan di klinik, tetapi juga dapat dilakukan di rumah sehari-hari. Menggunakan sikat gigi yang tepat dan teknik menyikat yang benar penting untuk menjaga kesehatan gusi.
Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Kesehatan Umum
Kesehatan gigi dan mulut berhubungan erat dengan kesejahteraan fisik. Masalah pada gigi dan gusi dapat berimplikasi pada kondisi kesehatan lainnya, seperti jantung dan diabetes. Penderita periodontitis memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kesehatan serius.
Lebih dari sekadar estetika, kesehatan gigi dan mulut juga berpengaruh pada rasa percaya diri seseorang. Permasalahan dalam gigi bisa menyulitkan aktivitas sehari-hari, seperti berbicara dan makan, yang pada akhirnya berdampak negatif pada kualitas hidup.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan gigi. Melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi dan menjaga kebersihan mulut di rumah harus menjadi kebiasaan yang dijalankan setiap orang.
Inisiatif Pemerintah untuk Meningkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi. Kampanye kesehatan yang melibatkan masyarakat diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang perawatan gigi yang diperlukan.
Program-program edukasi gigi dilaksanakan secara berkala untuk menjangkau masyarakat. Pelatihan bagi tenaga medis dan penyuluhan kepada masyarakat menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menekan angka prevalensi permasalahan gigi dan mulut.
Kementerian Kesehatan juga telah menetapkan standar pelayanan kesehatan gigi yang lebih baik untuk fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Dengan adanya standar ini, diharapkan setiap orang bisa memperoleh akses kesehatan gigi yang layak.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








