Alergi Makanan dan Keracunan, Kenali Gejala Keduanya

Table of content:
Gejala yang timbul antara alergi dan keracunan makanan berbeda secara jelas. Pada keracunan, keluhan biasanya muncul dalam hitungan jam hingga dua hari setelah makanan tercemar masuk ke tubuh.
“Kalau keracunan muncul pada beberapa jam hingga satu sampai dua hari setelah konsumsi makanan yang tercemar. Sementara pada alergi kadang-kadang bisa lebih cepat, hitungannya menit dan jam,” jelas Yogi.
Keracunan umumnya menyerang saluran cerna dengan gejala seperti mual, muntah, diare, sakit perut, bahkan pusing atau demam. Sementara itu, alergi biasanya muncul sebagai reaksi kulit atau pernapasan, misalnya gatal, biduran, bengkak di wajah, hingga sesak napas.
“Gejala utama keracunan terjadi pada saluran cerna, sementara alergi gejalanya lokal seperti gatal, bengkak di wajah, biduran,” tambahnya.
Perbedaan Antara Gejala Alergi dan Keracunan Makanan
Memahami perbedaan antara alergi dan keracunan makanan sangat penting untuk penanganan yang tepat. Alergi sering kali muncul dengan cepat setelah terpapar alergen, sedangkan keracunan membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul.
Kedua kondisi ini juga memiliki pemicu yang berbeda. Alergi dapat disebabkan oleh berbagai jenis makanan, sedangkan keracunan biasanya terjadi akibat kontaminasi mikroba dalam makanan.
Reaksi alergi biasanya dapat dikenali dari gejala yang muncul pada kulit atau sistem pernapasan. Sementara keracunan lebih banyak ditandai dengan gangguan pada sistem pencernaan.
Gejala Umum dan Dampak Kesehatan
Gejala keracunan makanan yang paling umum meliputi mual dan diare yang bisa sangat mengganggu. Dalam kasus yang parah, keracunan ini dapat menyebabkan dehidrasi yang memerlukan perawatan medis.
Di sisi lain, alergi makanan dapat menyebabkan reaksi serius seperti anafilaksis, yang mengancam jiwa. Ini adalah kondisi medis darurat yang membutuhkan perhatian langsung.
Masyarakat perlu waspada terhadap gejala-gejala ini agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Kesadaran tentang perbedaan gejala ini penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
Penanganan dan Pengobatan yang Tepat
Pengobatan untuk keracunan makanan sering kali melibatkan rehidrasi dan istirahat. Dalam beberapa kasus, obat-obatan untuk mual atau diare dapat diresepkan oleh dokter.
Sementara itu, penanganan alergi makanan lebih kompleks, dan sering kali memerlukan penghindaran alergen secara ketat. Penderita alergi mungkin perlu menggunakan epinefrin jika mengalami reaksi serius.
Konsultasi dengan tenaga medis sangat dianjurkan agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai. Pemahaman tentang riwayat medis juga membantu dalam menentukan langkah terbaik untuk penanganan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now