Akhir Haru Seteru Ajie Darmaji dan Kakak Berdamai demi Anak-Anak
Table of content:
Ajie Darmaji menegaskan bahwa fokus utama dalam diskusi keluarga bukan pada harta benda, melainkan pada aspek yang lebih penting dan mendasar, yaitu hak perwalian anak-anaknya. Dalam pandangan Ajie, wacana mengenai harta seharusnya tidak mengalahkan kepentingan untuk melindungi dan merawat anak-anaknya yang masih di bawah umur.
Dalam sebuah wawancara, Ajie menyatakan, “Kami tidak membicarakan harta; yang penting adalah perwalian anak-anak yang belum bisa menandatangani dokumen.” Penekanan ini menunjukkan bahwa bagi Ajie, prioritas terpenting adalah memberikan rasa aman bagi ketiga anaknya.
Sementara itu, Mpok Banong, yang juga terlibat dalam diskusi keluarga ini, menambahkan bahwa kabar mengenai rencana penjualan rumah peninggalan almarhum tersebut adalah informasi yang salah. “Itu hoaks, itu tidak benar. Rumah itu adalah kenangan, kami tidak pernah berpikir untuk menjualnya,” ungkapnya dengan tegas.
Perlunya Kesepakatan dalam Pengasuhan Anak
Mengurus anak setelah kepergian salah satu orang tua adalah tantangan berat. Ajie menyadari perlunya kesepakatan dan komunikasi yang baik dengan semua pihak dalam keluarga agar perhatian utama tetap tertuju pada anak-anak. Ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan sebuah komitmen untuk memastikan kesejahteraan anak di masa depan.
Dalam situasi seperti ini, diskusi akan perwalian anak menjadi krusial. Diperlukan satu suara dan pandangan yang sama agar tidak ada pihak yang merasa diabaikan. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dalam suasana yang stabil dan penuh kasih sayang meski dalam situasi yang berat.
Rasa saling percaya antar anggota keluarga juga menjadi hal yang penting. Kepercayaan ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga hubungan, tetapi juga untuk memastikan bahwa kepentingan anak-anak selalu menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan yang diambil.
Dampak Emosional dan Psikologis pada Anak
Perpisahan orang tua seringkali membawa dampak signifikan bagi anak-anak. Mereka mungkin mengalami berbagai emosi, mulai dari kebingungan hingga kesedihan yang mendalam. Oleh karena itu, sangat penting bagi Ajie dan Mpok Banong untuk memberikan dukungan emosional yang diperlukan selama masa transisi ini.
Kesehatan mental anak tidak bisa dianggap enteng. Konsistensi dalam pengasuhan dan perhatian dari kedua orang tua atau wali sangat dibutuhkan untuk membantu anak-anak mengatasi perasaan mereka. Bimbingan yang baik dapat membantu mereka memahami situasi dengan lebih baik dan menerima kenyataan baru dalam hidup mereka.
Untuk itu, keterlibatan pihak ketiga seperti psikolog atau konselor keluarga bisa sangat membantu. Mereka dapat memberikan panduan dalam mengatasi masalah emosional dan mendukung anak-anak melalui proses adaptasi ini.
Menjaga Kenangan Indah di Tengah Kesedihan
Kenangan akan orang tua yang telah pergi harus tetap dijaga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berbagi cerita dan menciptakan tradisi yang dapat diingat oleh anak-anak. Meskipun mereka mengalami kehilangan, mengenang hal-hal baik dapat memberikan rasa nyaman dan harapan.
Ajie dan Mpok Banong berusaha menyediakan ruang bagi anak-anak untuk berbicara tentang perasaan mereka. Diskusi tentang kenangan indah dapat menjadi cara untuk merayakan hidup almarhum dan mendampingi anak-anak dalam menghadapi kesedihan.
Membangun kenangan baru yang berharga juga tak kalah penting. Kegiatan bersama sebagai keluarga, meskipun dalam kondisi yang sulit, akan membantu mereka untuk semakin dekat dan saling mendukung satu sama lain di tengah kesedihan yang dirasakan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







