Jurnalistik di Persimpangan Pilihan Masa Depan Mahasiswa

Table of content:
Mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) di Tangerang kini mulai mempertanyakan masa depan profesi jurnalistik. Dalam dialog yang diadakan di Dewan Pers, Jakarta, para mahasiswa ini mengungkapkan keraguan mereka pada Rabu, 24 September 2025.
Diskusi ini melibatkan 20 mahasiswa dari semester 3 hingga 5, yang didampingi oleh dua dosen. Tujuan mereka adalah untuk memahami lebih jauh tentang ilmu komunikasi dan tantangan jurnalistik di era digital yang terus berubah.
Dosen komunikasi UNPAM, Adrie A. Wibisono, menyatakan bahwa mahasiswa mulai merasakan keraguan terkait masa depan jurnalistik. Rasa cemas ini muncul akibat perkembangan teknologi yang berlangsung sangat cepat.
Pentingnya Pemahaman Mendalam Terhadap Media dan Jurnalistik
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa berharap untuk mendapatkan wawasan lebih dari sekadar teori yang mereka pelajari di buku. Mereka ingin memahami tantangan yang dihadapi jurnalis dalam menjalankan tugasnya di era digital saat ini.
Rosarita Niken Widiastuti, Ketua Komisi Kemitraan Dewan Pers, menjelaskan bahwa setiap profesi memiliki risiko yang perlu dihadapi. Baginya, profesi jurnalis tidak terkecuali, karena jurnalis dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Selain itu, meningkatkan literasi media menjadi salah satu kunci untuk menghadapi tantangan ini. Dengan demikian, kualitas media dapat ditingkatkan dan kemerdekaan pers tetap terjaga.
Transformasi dan Adaptasi Jurnalistik di Era Digital
Transformasi digital menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam diskusi tersebut. Mahasiswa diajak untuk memahami bagaimana teknologi mempengaruhi cara produksi dan konsumsi informasi dalam masyarakat.
Saat ini, jurnalis tidak hanya berfungsi sebagai penyampai berita tetapi juga harus memiliki keterampilan tambahan di bidang teknologi. Hal ini mencakup pemahaman tentang media sosial dan alat-alat digital yang dapat membantu mereka menjangkau audiens lebih luas.
Rosarita menekankan bahwa inovasi dalam jurnalistik juga harus disertai dengan etika yang kuat. Jurnalis perlu mematuhi kode etik agar informasi yang disampaikan akurat dan berimbang.
Jurnalis sebagai Pengawal Informasi di Masyarakat
Di tengah laju informasi yang begitu cepat, peran jurnalis sebagai pengawal informasi menjadi semakin signifikan. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menyaring informasi yang sampai ke publik.
Dalam situasi di mana hoaks dan informasi tidak akurat marak beredar, jurnalis harus dapat menjaga integritas mereka. Hal ini meliputi verifikasi fakta dan penyampaian berita yang bertanggung jawab.
Mahasiswa UNPAM kedepannya diharapkan bisa menjadi generasi jurnalis yang tidak hanya terampil tetapi juga beretika. Mereka harus mampu memenuhi tuntutan profesi ini di tengah tantangan yang ada.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now