Makna Permainan Final Musim Ketiga Alice in Borderland yang Dihelat di Shibuya
Table of content:
Sekadar pengingat, di pengujung Alice in Borderland Season 2 yang tayang pada 2022 lalu, Arisu dan Usagi berhasil meninggalkan Borderland dan kembali ke dunia nyata. Ingatan mereka tentang kejadian di Borderland terhapus dan hanya tersisa tipis-tipis, termasuk tentang satu sama lain. Namun begitu kembali bertemu secara tak sengaja, keduanya langsung merasa terhubung.
Nah, Alice in Borderland Season 3 dimulai dengan kehidupan baru Arisu dan Usagi sebagai pasangan suami istri. Keduanya hidup bahagia, tapi Usagi menyimpan luka masa lalu yang sampai kini belum mengering, dan kini kembali menghantuinya.
Yakni tentang nasib sang ayah, seorang pendaki gunung yang diisukan mengakhiri hidupnya sendiri. Usagi terus menerus dibayangi mimpi buruk tentang sang ayah.
Di sisi lain, Usagi dan Arisu sama-sama menjadi responden dalam sebuah riset yang dilakukan Ryuji.
Perjalanan Emosional Arisu dan Usagi Setelah Kembali Ke Dunia Nyata
Setelah melewati berbagai tantangan dalam Borderland, kehidupan baru Arisu dan Usagi memberikan harapan baru. Meskipun mereka berusaha untuk menjalin kehidupan normal, bayang-bayang masa lalu tetap menghantui mereka.
Usagi merasa terjebak antara nostalgia dan kenyataan, sedangkan Arisu berusaha sekuat tenaga untuk mendukungnya. Keduanya harus belajar untuk menghadapi luka lama agar dapat melanjutkan hidup bersama.
Setiap momen ketika mereka bersama menjadi sangat berharga. Namun, rasa cemas dan ketidakpastian tentang masa depan kadang-kadang menghantui keduanya, memicu pertanyaan tentang nilai kehidupan.
Riset yang Menembus Batas Kehidupan Manusia
Ryuji, seorang peneliti yang mempelajari bagaimana pengalaman traumatis dapat membentuk kepribadian, mengajak Arisu dan Usagi ikut serta dalam penelitiannya. Keduanya melihat ini sebagai peluang untuk lebih memahami diri mereka sendiri.
Melalui riset ini, Ryuji mengupas perilaku manusia dalam menghadapi trauma. Setiap responden diharapkan dapat menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan yang selama ini membayangi pikiran mereka.
Metode penelitian yang digunakan cukup unik dan menantang. Keduanya dihadapkan pada serangkaian eksperimen yang membuat mereka merefleksikan pengalaman di Borderland serta hubungan mereka saat ini.
Konflik Batini dan Keberanian Menghadapi Kenyataan
Ketegangan muncul dalam kehidupan Arisu dan Usagi ketika masa lalu mulai menyerang kembali. Usagi tidak mampu menghindari kenangan akan ayahnya, yang terus-terusan mengganggu pikiran serta tidurnya.
Hal ini membuat Arisu khawatir, karena ia merasa tidak bisa melindungi Usagi dari rasa sakit tersebut. Momen-momen ketegangan ini mengalami puncaknya ketika Usagi harus menghadapi kenyataan tentang kepergian dan kemungkinan bunuh diri ayahnya.
Namun, Ryuji menjadi sosok penyangga ketika kedua karakter utama mulai kehilangan arah. Ia berusaha memberikan perspektif baru tentang bagaimana cara menghadapi dan merelakan peristiwa traumatis dalam hidup.
Penemuan Diri dan Harapan Masa Depan yang Lebih Baik
Melalui penelitian dan interaksi dengan Ryuji, Arisu dan Usagi mulai mengenali diri mereka lebih dalam. Keduanya belajar untuk tidak menghindar dari trauma, melainkan menghadapinya dengan berani.
Usagi menerima kenyataan tentang ayahnya, sambil mencari cara untuk mengenangnya dengan cara yang positif. Hal ini membuat hubungan mereka semakin kuat karena mereka saling mendukung dalam menghadapi kesedihan.
Kehadiran Ryuji dalam hidup mereka juga membawa harapan baru. Ia menjadi mediator yang membantu mereka menggali emosi dan menemukan pelajaran dari pengalaman hidup mereka yang sulit.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








