Tingkatkan Pendapatan, Perkuat Bisnis Infrastruktur Melalui TIF
Table of content:
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telkom Infrastruktur Indonesia baru saja menandatangani Kesepakatan Pemisahan Bersyarat yang menjadi langkah penting dalam transformasi bisnis mereka. Kesepakatan ini menandai pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity dari Telkom ke TIF, dan berlangsung di Jakarta pada 20 Oktober 2025.
Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi korporasi yang bertujuan untuk memperkuat posisi bisnis infrastruktur digital. Dengan langkah ini, Telkom berharap dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan dan meningkatkan efisiensi operasional serta membuka peluang baru bagi kemitraan yang saling menguntungkan.
Setelah pemisahan, TIF akan memiliki lebih dari 50% aset infrastruktur jaringan fiber Telkom yang mencakup berbagai segmen. Nilai total dari transaksi bisnis dan aset ini mencapai Rp 35,8 triliun, menggambarkan besarnya investasi yang terlibat dalam pengembangan jaringan fiber khususnya di seluruh Indonesia.
TIF, meskipun sepenuhnya dimiliki oleh Telkom, akan beroperasi secara netral. Hal ini penting untuk memastikan penyediaan layanan Wholesale Fiber Connectivity yang berkualitas baik bagi berbagai pelanggan, baik internal maupun eksternal TelkomGroup. Langkah ini sejalan dengan arah strategis yang diinginkan oleh Telkom dalam memenuhi tuntutan konektivitas di era digital ini.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menekankan bahwa pemisahan ini adalah respons terhadap meningkatnya kebutuhan akan konektivitas berkapasitas tinggi. Dengan pemisahan ini, TIF akan memiliki kesempatan untuk memperkuat peran TelkomGroup sebagai penyedia infrastruktur digital utama di Indonesia.
Dian menambahkan, “Kami ingin meningkatkan layanan generasi terbaru yang lebih kompetitif, memberikan pengalaman optimal kepada pelanggan.” Hal ini menunjukkan komitmen Telkom untuk tidak hanya menjadi pemain lokal, tetapi juga memperkuat daya saing di tingkat global.
Telkom mengadopsi pendekatan yang telah terbukti efektif di berbagai operator telekomunikasi di dunia. Operator besar seperti Telstra, Telecom Italia, dan Telefonica telah berhasil meningkatkan efisiensi dan nilai perusahaan melalui pemisahan segmen bisnis tertentu. Pendekatan serupa ini diharapkan mampu menciptakan struktur bisnis yang lebih transparan dan fokus.
Langkah strategis tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing di pasar global, namun juga menciptakan nilai lebih bagi para pemangku kepentingan. Dengan pemisahan ini, TIF diharapkan dapat menghadirkan inovasi baru yang mendukung pertumbuhan infrastruktur digital yang lebih baik di Indonesia.
Langkah Strategis dalam Transformasi Digital di Indonesia
Transformasi yang dilakukan oleh Telkom dan TIF merupakan langkah yang sangat krusial dalam menghadapi era digital yang terus berkembang. Dengan pemisahan bisnis ini, Telkom dapat lebih fokus pada pengembangan infrastruktur digital yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri.
Pemisahan ini juga menciptakan peluang bagi TIF untuk berinovasi dan memperkenalkan layanan baru yang lebih efisien. Dengan struktur yang lebih ramping dan fokus, diharapkan TIF dapat mengoptimalkan aset yang ada serta menekan biaya operasional.
Telkom optimis bahwa TIF akan mampu memenuhi tuntutan konektivitas yang terus meningkat. Inisiatif ini sejalan dengan visi Telkom untuk mempercepat pemerataan akses internet di seluruh pelosok Indonesia, terutama di daerah yang selama ini terabaikan.
Pengembangan jaringan fiber adalah salah satu upaya nyata dalam meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia. Dengan meningkatkan infrastruktur, Telkom berambisi untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, sekaligus meningkatkan produktivitas masyarakat.
Optimisasi Aset dan Keberlanjutan Bisnis Telekomunikasi
Salah satu tujuan utama pemisahan ini adalah untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki. Dengan memisahkan unit bisnis, Telkom dapat lebih mudah mengelola berbagai aspek teknis dan operasional dalam penyediaan layanan jaringan fiber. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keseluruhan perusahaan.
Keberlanjutan dalam bisnis telekomunikasi juga menjadi fokus utama dalam strategi ini. Dengan pengelolaan yang lebih efisien, TIF akan mampu menghadirkan layanan yang lebih baik dan berkelanjutan. Hal ini sangat penting mengingat semakin tingginya ekspektasi pelanggan terhadap kualitas layanan yang mereka terima.
Pemisahan ini memungkinkan untuk lebih transparan dalam hal pengelolaan keuangan dan sumber daya. TIF diharapkan akan beroperasi dengan prinsip-prinsip yang mendukung efisiensi dan pengembangan yang berkelanjutan, menciptakan pilar industri yang lebih kuat di Indonesia.
Dengan memperkuat struktur dan strategi bisnis, TIF berpotensi menjadi pemain utama dalam industri infrastruktur digital di Indonesia. Keberhasilan inisiatif ini akan mempengaruhi tren dan arahan industri telekomunikasi di masa depan.
Peran TIF dalam Mewujudkan Infrastruktur Digital Berkualitas
TIF diharapkan dapat berkontribusi besar dalam realisasi visi Telkom untuk menghubungkan seluruh Indonesia. Melalui pembangunan jaringan fiber yang ekstensif, TIF dapat memperluas jangkauan layanan yang ada saat ini.
Dengan bertindak sebagai penyedia layanan yang netral, TIF akan memastikan bahwa semua pelanggan mendapatkan akses yang adil dan merata terhadap layanan yang mereka butuhkan. Ini menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Optimalisasi jaringan fiber yang dilakukan oleh TIF diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas internet di seluruh sektor. Dengan konektivitas yang lebih baik, sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan industri dapat berkembang dengan lebih pesat.
Tif akan berfokus pada inovasi dan pengembangan teknologi terkini untuk mencapai tujuan ini. Dengan memperhatikan tren global dan memperkuat kapasitas layanan, TIF berkomitmen untuk menjadi mitra strategis bagi berbagai pelaku industri di tanah air.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now










