Ratu Camilla Bergaun Hitam Temui Paus Leo XIV di Vatikan, Bros Senilai Rp 881 Juta Menjadi Sorotan
Table of content:
Raja Charles III dan Ratu Camilla baru saja menyelesaikan kunjungan penting ke Vatikan, yang menandai momen bersejarah dalam hubungan antara Inggris dan Gereja Katolik. Pertemuan yang berlangsung pada 23 Oktober 2025 ini bukan hanya sekadar kunjungan resmi, tetapi juga menandakan babak baru dalam sejarah kerjasama spiritual antara kedua belah pihak.
Pada kesempatan ini, Raja Charles dan Ratu Camilla bertemu dengan Paus Leo XIV, suksesor Paus Fransiskus yang sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya seorang raja Inggris berdoa bersama Paus di depan umum setelah reformasi gereja yang terjadi pada abad ke-16, yang menambah makna dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan ini juga menjadi simbol pemulihan hubungan yang lebih baik pasca perubahan besar dalam sejarah. Sebelumnya, hubungan antara Inggris dan gereja Katolik mengalami ketegangan yang cukup lama, namun kini terlihat ada usaha nyata untuk mempererat tali persaudaraan.
Ratu Camilla, dalam pertemuan tersebut, mengenakan gaun sutra hitam yang memukau dan dihiasi dengan aksesoris yang memiliki makna mendalam. Ini menunjukkan upaya Ratu untuk tampil tidak hanya elegan, tetapi juga menghormati tradisi serta sejarah raja-raja Inggris sebelumnya.
Madah Sejarah dalam Setiap Detil Pakaian Ratu Camilla
Ratu Camilla terlihat memesona dengan gaun sutra yang dirancang oleh Fiona Clare, dilengkapi dengan mantilla yang anggun, simbol tradisi Katolik. Hiasan kepala ini menambah keanggunan penampilannya dan memberikan nuansa religius dalam acara tersebut.
Salah satu aksesori yang menarik perhatian adalah bros berbentuk salib Georgia, yang kini dikenakan oleh Camilla. Bros ini merupakan peninggalan mendiang Ratu Elizabeth II dan bernilai sekitar USD 53 ribu, menambah daya tarik dalam penampilannya sekaligus memberikan penghormatan kepada ratu yang telah wafat.
Bros milik Ratu Elizabeth ini memiliki sejarah yang unik, karena tidak pernah dipakai di depan umum oleh mendiang. Namun, Camilla memilih untuk mengenakannya di kesempatan spesial ini, menunjukkan rasa hormat dan cinta untuk keluarga kerajaan.
Kalung mutiara bergaya Edwardian yang dipilih Camilla juga membawa pesan romantis tersendiri. Kalung ini sebelumnya dikenakan untuk merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke-14 dengan Raja Charles, menandakan kedalaman ikatan di antara mereka.
Uniknya Momen Berdoa Bersama di Vatikan
Selama pertemuan, Raja Charles dan Paus Leo XIV melaksanakan doa bersama yang mengundang perhatian banyak orang. Momen ini menjadi lambang persatuan dan kerjasama antar kedua pilar penting dalam masyarakat.
Doa bersama ini juga diharapkan dapat menjadi langkah menuju rekonsiliasi yang lebih jauh antara Gereja Katolik dan Inggris, membuka peluang untuk dialog yang lebih konstruktif di masa mendatang. Raja Charles sendiri dikenal memiliki komitmen untuk membangun jembatan antara berbagai komunitas religius di Inggris.
Vatican sebagai tempat pertemuan ini tidak hanya memiliki makna spiritual yang dalam, tetapi juga simbolis bagi kedua pemimpin tersebut. Ini adalah pengingat akan tradisi yang panjang serta harapan untuk masa depan yang lebih harmonis.
Banyak yang berharap bahwa pertemuan ini akan memicu lebih banyak inisiatif kerjasama di berbagai bidang, baik dalam bidang sosial, budaya, maupun lingkungan. Kolaborasi antar lembaga keagamaan sangat penting dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Pentingnya Hubungan Diplomatik antara Gereja dan Kerajaan Inggris
Sejak reformasi berlangsung, hubungan antara Inggris dan Gereja Katolik menjadi lebih kompleks. Namun, langkah Raja Charles dan Ratu Camilla ini menunjukkan bahwa ada keinginan untuk membangun hubungan yang lebih solid dan saling pengertian.
Hubungan diplomatik yang baik antara keduanya penting untuk menciptakan stabilitas di kalangan masyarakat. Dengan membangun komunikasi dan kerjasama yang harmonis, keduanya dapat memberikan kontribusi positif dalam menghadapi isu-isu sosial yang ada.
Dalam konteks yang lebih luas, ini juga dapat membuka jalan bagi interaksi antar pemimpin agama dan politik di seluruh dunia. Dialog lintas budaya dan agama adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan saling menghargai.
Memperkuat hubungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi konflik yang kerap terjadi akibat perbedaan keyakinan. Komitmen untuk saling berdoa dan bekerja sama dapat menjadi model bagi negara-negara lain.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








