Reaksi Tubuh Saat Mimpi Kenali Fenomena REM Sleep Behavior Disorder
Table of content:
Pernahkah Anda terbangun dengan merasa bingung, melompat dari tempat tidur atau bahkan menendang tanpa memahami apa yang terjadi? Ini dapat menjadi pengalaman yang menakutkan, terutama jika dilakukan tanpa disadari saat dalam keadaan tidur.
Bagi sebagian orang, fenomena ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka yang mengalami REM Sleep Behavior Disorder (RBD). Gangguan ini membuat pengidapnya secara tidak sadar bertindak sesuai dengan isi mimpi yang tengah dialaminya, seringkali dengan dampak berbahaya bagi diri mereka atau pasangan tidur.
Merekayasa dari informasi yang ada, RBD tidak hanya sekadar gangguan tidur biasa. Ini termasuk ke dalam kategori parasomnia, yang mencakup berbagai bentuk perilaku abnormal saat tidur dan paling sering terjadi selama fase mimpi aktif yang disebut tidur REM.
Menjelajahi Komplikasi REM Sleep Behavior Disorder pada Penderita
Pada tahap tidur REM, proses fisiologis dalam tubuh mengalami peningkatan, di mana pernapasan menjadi lebih dalam dan detak jantung meningkat. Diinginkan, tubuh mengalami kelumpuhan otot sementara yang dikenal sebagai atonia, yang menjaga agar kita tidak bergerak saat bermimpi.
Pada penderita RBD, mekanisme pelumpuhan ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian, peserta bisa melakukan berbagai gerakan mulai dari berteriak, menendang, hingga melompat tanpa sadar dari tempat tidur, sering kali berpotensi berbahaya.
Malang bagi banyak pengidap RBD, perilaku ini jarang mereka sadari. Hal ini jelas menjadi lebih berisiko saat mimpi yang mereka alami berisi unsur kekerasan atau konflik. Seringkali, mereka hanya mengetahui gerakan tersebut setelah pasangan tidur mereka menceritakan atau melaporkan perilaku yang terjadi.
Serangkaian Gejala dan Tanda pada REM Sleep Behavior Disorder
Sering kali, gejala RBD tidak langsung terlihat dan bisa saja terabaikan. Pengidapnya dapat mengalami gangguan tidur berkepanjangan tanpa menyadari bahwa mereka sedang bertindak sesuai mimpi.
Pentingnya pengawasan dari orang-orang terdekat dan pasangan tidur menjadi krusial. Mereka kerap menjadi mata-mata bagi pengidap yang tidak menyadari perubahan perilaku ini saat tidur, termasuk melakukannya dengan intensitas yang berbeda-beda.
Kondisi ini seringkali dimulai tanpa tanda peringatan dan dapat meningkat seiring waktu. Makin lama, frekuensi dan intensitas perilaku ini pun dapat bertambah, dengan implementasi strategi coping yang mungkin diperlukan untuk mencegah cedera saat tidur.
Faktor Penyebab dan Pengaruh pada REM Sleep Behavior Disorder
Terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu RBD pada individu, baik genetik maupun lingkungan. Dengan kata lain, beberapa orang mungkin lebih rentan mengalami gangguan ini akibat kerentanan genetik serta riwayat masalah tidur sebelumnya.
Tidak hanya itu, gangguan kesehatan lain seperti penyakit Parkinson dan demensia juga menunjukkan kaitan erat dengan peningkatan insiden RBD. Oleh karena itu, diagnosis dini menjadi penting untuk menghindari perkembangan kondisi yang lebih serius.
Pemahaman yang lebih mendalam mengenai RBD dapat memperkaya wawasan kita tentang bagaimana tidur memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Dengan pengetahuan ini, diharapkan muncul langkah pencegahan dan solusi yang lebih baik bagi mereka yang terpengaruh oleh gangguan ini.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







