Rekomendasi BPOM untuk Penutupan Permanen SPPG yang Bermasalah
Table of content:
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa institusinya memiliki mandat untuk melakukan pengawasan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap dapur yang terlibat dalam program ini mematuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan.
Sebagai otoritas pengawas, BPOM berhak memberikan rekomendasi untuk tindakan tegas, termasuk penutupan permanen bagi dapur MBG yang tidak memenuhi kriteria. Ini merupakan langkah penting untuk menjaga integritas dan kualitas program gizi ini demi kesehatan masyarakat.
Dalam konteks ini, Taruna menjelaskan bahwa ifak ada pelanggaran, BPOM akan merekomendasikan sanksi sesuai dengan kesepakatan dari Komisi IX. Hal ini mencerminkan komitmen BPOM untuk selalu mengedepankan keamanan pangan sebagai prioritas utama dalam pengawasan program ini.
Sanksi yang diberikan bisa berupa tindakan administratif, penutupan sementara, hingga penutupan permanen bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti bermasalah. Dengan adanya sanksi tersebut, diharapkan setiap dapur MBG dapat beroperasi dengan standar yang tinggi demi kesehatan masyarakat.
Pentingnya Pengawasan dalam Program Makan Bergizi Gratis
Pengawasan yang ketat terhadap program makan bergizi sangat krusial untuk memastikan makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi. BPOM memiliki peran sentral dalam mengatur aspek keamanan pangan yang terkait dengan program ini dan bertanggung jawab atas kualitas makanan yang diberikan kepada masyarakat.
Taruna juga menjelaskan bahwa dasar hukum untuk keterlibatan BPOM dalam pengawasan MBG telah diatur dalam Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012. Di dalam undang-undang ini, BPOM diberi kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap semua produk pangan yang beredar di masyarakat, termasuk dalam konteks program pemerintah.
Dalam menjalankan tugasnya, BPOM berpegang pada Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan. Hal ini semakin memperjelas bahwa semua tindakan pengawasan yang dilakukan memiliki landasan hukum yang kuat dan sistematis.
Selain itu, keterlibatan BPOM dalam MBG juga diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017. Ini menunjukkan betapa urgent-nya pengawasan dari lembaga ini dalam menjaga standar keamanan pangan di berbagai fasilitas penyedia makanan.
Peran BPOM dalam Memastikan Keamanan Pangan
BPOM bertanggung jawab dalam aspek food safety, yang berfokus pada keamanan dan kualitas pangan. Ini termasuk memastikan bahwa semua bahan makanan yang digunakan memenuhi standar yang telah ditetapkan dan tidak membahayakan kesehatan konsumen.
Sebaliknya, aspek food security yang berhubungan dengan ketersediaan makanan bukan merupakan tanggung jawab BPOM. Tugas tersebut menjadi domain Badan Pangan, sehingga BPOM fokus pada kualitas dan keamanan dari produk yang disajikan dalam program makan bergizi ini.
Keberadaan BPOM dalam program MBG membantu memastikan bahwa makanan yang disajikan aman, bergizi, dan berkualitas. Dalam hal ini, pengawasan yang dilakukan oleh BPOM menjadi semakin penting untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Taruna menegaskan bahwa BPOM tidak hanya melakukan pengawasan pasif, tetapi juga aktif memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Dengan cara ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pangan yang disajikan dalam program tersebut.
Standar Keamanan Pangan yang Harus Dipenuhi
Standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh BPOM mencakup berbagai aspek, termasuk sanitasi dan kebersihan dalam proses penyajian makanan. Setiap dapur SPPG diharapkan mengikuti protokol yang ada untuk menjamin bahwa makanan yang disajikan tidak memiliki risiko bagi kesehatan.
Pengawasan yang dilakukan oleh BPOM tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga arif dengan pendekatan proaktif. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat berakibat fatal bagi kesehatan masyarakat.
BPOM melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap semua fasilitas penyedia makanan yang terlibat dalam program MBG. Pemeriksaan ini mencakup analisis bahan baku, proses pembuatan, hingga penyajian makanan kepada konsumen.
Dengan demikian, pengawasan yang ketat bertujuan untuk menciptakan kepercayaan dan menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat. Hal ini penting agar program MBG dapat berjalan efektif dan menghasilkan dampak positif bagi gizi masyarakat.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








