Penjualan Motor Konvensional Menurun Akibat Popularitas Motor Listrik di Vietnam
Table of content:
Dominasi Honda di pasar sepeda motor Vietnam kini tengah menghadapi tantangan signifikan akibat kebijakan baru pemerintah setempat. Langkah pemerintah Hanoi dalam mempercepat transisi ke kendaraan listrik berbasis baterai menjadi fokus utama perhatian industri otomotif, dengan dampak yang mulai terasa pada penjualan motor Honda di negara tersebut.
Kebijakan tersebut muncul ketika Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, mengeluarkan arahan untuk melarang penggunaan sepeda motor berbahan bakar fosil di pusat kota Hanoi dalam waktu satu tahun. Larangan ini direncanakan akan diperluas pada tahun 2028, mendorong produsen motor untuk segera beradaptasi.
Perubahan Kebijakan dan Respon Industri Otomotif
Dampak dari kebijakan ini tampak jelas ketika penjualan motor Honda di Vietnam merosot hampir 22 persen pada bulan Agustus, setelah diumumkannya larangan tersebut. Penurunan ini menjadi lebih mencolok jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan angka penjualan yang turun sebanyak 13 persen.
Sejumlah produsen motor, termasuk Honda, merasa keberatan terhadap peraturan yang dinilai terlalu mendesak ini. Mereka telah mengirimkan surat resmi kepada otoritas terkait, meminta agar kebijakan ini ditinjau kembali demi menjaga stabilitas pasar.
Kementerian Transportasi Vietnam memilih untuk tidak memberikan komentar terkait langkah pengurangan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil ini. Pemerintah menekankan bahwa kebijakan tersebut diperlukan untuk memperbaiki kualitas udara yang kerap tercemar di Hanoi.
Survei Konsumen dan Preferensi Mobilitas
Menanggapi kebijakan yang baru diterapkan, banyak warga di Hanoi dan Ho Chi Minh City menunjukkan minat untuk beralih ke sepeda motor listrik. Sebuah survei oleh lembaga riset pasar memperlihatkan bahwa 54 persen responden, termasuk pemilik motor Honda, menyatakan niat mereka untuk membeli kendaraan listrik di masa depan.
Data survei juga menunjukkan bahwa 60 persen responden di Hanoi menyatakan siap beralih ke kendaraan listrik. Sementara itu, separuh dari peserta survei mempertimbangkan untuk tetap memilih merek Honda, dan 32 persen lainnya lebih memilih merek lokal, VinFast.
Menurut Kengo Kurokawa, kepala Asia Plus, keberadaan dukungan kebijakan yang cepat serta insentif bagi kendaraan listrik akan sangat mempengaruhi sikap konsumen. Ini berpotensi mempercepat transisi pasar lebih cepat dari yang diperkirakan.
Potensi dan Masa Depan Pasar Motor Listrik di Vietnam
Pasar sepeda motor Vietnam sendiri diperkirakan akan bernilai sekitar US$ 4,6 miliar pada tahun 2025, dengan angka tersebut tumbuh menjadi US$ 6 miliar pada tahun 2030. Dengan penjualan motor konvensional masih mendominasi, Honda tetap mencatatkan penjualan yang signifikan.
Selama tahun lalu, Honda berhasil menjual 2,6 juta unit, yang merepresentasikan lebih dari 80 persen total penjualan sepeda motor nasional. Di sisi lain, merek VinFast yang baru muncul melaporkan penjualan sekitar 71 ribu unit sepeda motor listrik.
Meski Honda sudah memproduksi motor listrik, angka pasti penjualannya di Vietnam masih belum jelas. Pasar yang terus berkembang ini menunjukkan potensi yang besar bagi kedua produsen, baik konvensional maupun yang mengedepankan teknologi kendaraan listrik.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







